2/04/2013

metode pembelajaran

MACAM – MACAM METODE BELAJAR MENGAJAR
I. METODE DISKUSI
   Metode diskusi adalah metode mengajar yang erat hubunganya
   dengan memecahkan masalah. Metode ini lazim juga disebut
   sebagai diskusi kelompok dan resitasi bersama.
   Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk
a.    Mendorong siswa berpikir kritis.
b.    Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
c.    Mendorong siswa menyumbangkan pendapatnya untuk memecahkan masalah bersama.
d.    Mengambil alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan seksama

I.    METODE EKSPERIMEN
Metode eksperimen adalah satu cara mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan dikelas dan dievaluasi oleh guru.
Agar penggunaan tehnik eksperimeni itu efisien dan efektif, perlu pelaksanaan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.    Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa.
b.    Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan atau mungkin hasilnya tidak membahayakan maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik dan bersih.
c.    Kemudian dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses percobaan, maka perlu adanya waktu yang cukup lama sehingga mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu.
d.    Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih maka perlu diberi petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan, pengalaman serta keterampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih objek eksperimen.
e.    Perlu dimengerti juga bahwa tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah yang mengenai kejiwaan, beberapa segi kehidupan sosial dan keyakinan manusia. Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya suatu alat, sehingga masalh itu tidak bisa diadakan percobaan karena alatnya belum ada.
Bila siswa akan melaksanakan suatu eksperimen perlu memperhatikan prosedur sebagai berikut ;
a.    Perlu dijelaskan kepada siwa tentang tujuan eksperimen, mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksperimen
b.    Kepada siswa perlu diterangkan pula tentang : alat-alat serta bahan-bahan yang akan digunakan dalam percobaan, agar tidak mengalami kegagalan siswa perlu mengetahui varibel-variabel yang harus dikontrol dengan ketat, urutan yang akan ditempuh sewaktu eksperimen berlangsung, seluruh proses atau hal-hal yang penting saja yang akan dicatat, perlu menetapkan bentuk catatan atau laporan berupa uraian, perhitungan, grafik.
c.    Selama eksperimen berlangsung, guru harus mengawasi pekerjaan siswa, bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempeurnaan jalannya eksperimen
d.    Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikan dikelas dan mengevaluasi dengan tes atau sekedar tanya jawab.
Tehnik eksperimen memiliki keunggulan yaitu :
a.    Dengan eksperimen siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala masalah, sehingga tidak mudah percaya pada sesuatu yang belum pasti kebenarannya, dan tidak mudah percaya pula kata orang, sebelum ia membuktikan kebenarannya.
b.    Mereka lebih aktif berpikir dan berbuat, hal mana itu sangat dikehendaki oleh kegiatan mengajar belajar yang modern dimana siswa lebih banyak aktif belajar sendiri dengan bimbingan guru.
c.    Siswa dalam melaksanakan proses eksperimen disamping memperoleh ilmu pengetahuan, juga menemukan pengalaman praktis serta keterampilan dalam menggunakan alat-alat percobaan.
d.    Dengan eksperimen siswa membuktikan sendiri kebenaran sesuatu teori sehigga akan mengubah sikap mereka yang tahayul, ialah peristiwa –peristiwa yang tidak masuk akal.
Tehnik eksperimen juga meiliki kelemahan yaitu :
a.    Tidak cukupnya alat –alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatn mengadakan eksperimen.
b.    Jika eksperimen memerlukan waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.
c.    Metode ini sesuai untuk menyajikan bidang ilmu dan tehnologi.
II.    METODE KERJA KELOMPOK
Metode kerja kelompok adalah suatu cara mengajar dimana siswa didalam kelas dipandang sebagai kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri 5 atau 7 siswa, mereka berkerja sama dalam memecahkan masalah, atau melaksanakna tugas tertentu dan berusaha mencapai tujuan pengajar yang telah ditentukan oleh guru.
Adapun pengelompokan itu biasanya didasarkan pada :
a.    Adanya alat pelajaran yang tidak mencukupi jumlahnya. Agar penggunaanya dapat lebih efisien dan efektif, maka siswa perlu dijadikan kelompok-kelompok kecil. Karena bila seluruh siswa sekaligus menggunakan alat-alat itu tidak mungkin
b.    Kemampuan belajar siswa. Didalam satu kelas kemampuan belajar siswa tidak sama, siswa yang pandai didalam bahasa Ingris, belum tentu sama pandainya dalam pelajaran sejarah dengan adanya perbedaan kemampuan itu, maka perlu dibentuk kelompok menurut kemampuan belajar masing-masing.
c.    Minat khusus. Setiap individu memiliki minat khusus yang perlu dikembangkan, hal mana yang satu pasti berbeda dengan yang lain, tetapi tidak menutup kemungkinan dibentuknya kelompok agar mereka dapat dibina dan mengembangkan bersama minat khusus.
d.    Memperbesar partisipasi siswa. Disekolah pada setiap kelas biasanya jumlah siswa terlalu besar, dan kita tahu bahwa jumlah jam pelajaran adalah sangat terbatas sehingga jam pelajaran yang sedang berlangsung sukar sekali untuk guru akan ikut sertakan setiap murid dalam kegiatan itu, karena itu bila berkelompok, maka banyak kemungkinan setiap siswa ikut serta melaksanakan dan memecahkannya.
e.    Pembagian tugas atau pekerjaan. Didalam kelas bila guru menghadapi suatu masalah yang meliputi bebagai  persoalan, maka perlu tugas membahas masing-masing kelompok, sesuai dengan jumlah persoalan yang akan dibahas. Dengan demikian masing-masing kelompok harus membahas tugas yang diberikan itu.
f.    Kerja sama yang efektif. Dalam kelompok siswa harus bisa bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, menyeimbangkan pikiran/pendapat atau tenaga untuk kepentingan bersama, sehingga mencapai suatu tujuan untuk bersama pula.


IV. METODE DEMONSTRASI
     Metode demonstrasi adalah cara mengajar dimana seorang instruktur/ tim guru menunjukkan, memperlihatkan sesuatu proses, sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati, mendengar mungkin meraba-raba dan merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru tersebut.

     Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi adalah :
- Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
    - Proses belajar siswa  lebih terarah pada materi  yang sedang
      dipelajari.
     - Pengalaman   dan   kesan   sebagai  hasil pembelajaran lebih
          melekat dalam diri siswa

 

III.    METODE CERAMAH

Cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan ialah cara mengajar dengan ceramah, sejak dulu guru dalam usaha menularkan pengetahuannya pada siswa, ialah secara lisan atau ceramah, cara ini kadang-kadang membosankan, maka dalam pelaksanaanya memerlukan keterampilan tertentu, agar gaya penyajiannya tidak membosankan dan menarik perhatian murid.

Tujuan menggunakan tehnik ceramah ialah agar siswa mendapatkan informasi tentang suatu pokok atau persoalan tertentu.


IV.    METODE KARYA WISATA
Metode karya wisata ialah cara mengajar yang dilaksanakn dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari/ menyelidiki sesuatu sperti meninjau pabrik sepatu, bengkel mobil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar